Sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 14 Maret, harga Bitcoin telah menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan. Penurunan sebesar 10% dari rekor tersebut pada 2 April memicu kekhawatiran dan spekulasi di kalangan para investor kripto. Namun, apa sebenarnya yang menjadi pemicu dari penurunan harga Bitcoin ini? Apa saja faktor-faktor yang perlu dipahami untuk memahami kondisi pasar saat ini?
Faktor Pertama: Momentum Bullish yang Menguap
Pada awalnya, kita harus melihat kembali ke momentum bullish yang mendukung lonjakan harga Bitcoin ke rekor tertingginya. Pada bulan Maret, kita menyaksikan Bitcoin memasuki wilayah baru yang belum pernah tercapai sebelumnya, mencapai harga $73,835. Namun, seperti halnya keadaan pasar yang selalu berubah, momentum bullish ini tidak berlangsung selamanya.
Faktor Kedua: Retracement Sebelum Halving Bitcoin
Salah satu teori yang banyak diperdebatkan di kalangan analis adalah bahwa Bitcoin sedang mengalami retracement standar sebelum halving. Hal ini terkait dengan pola historis yang telah terjadi di masa lalu. Seiring dengan pendekatan tanggal halving yang dijadwalkan pada 20 April, harga Bitcoin tampak mengikuti pola lima fase halving Bitcoin.
Faktor Ketiga: Likuidasi dan Volatilitas Pasar
Namun, tidak hanya faktor internal yang mempengaruhi harga Bitcoin. Kita juga harus memperhatikan likuidasi yang meningkat dan volatilitas pasar yang tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, kita menyaksikan lonjakan likuidasi posisi long di pasar berjangka Bitcoin. Seiring dengan peningkatan volatilitas, lebih dari $115 juta posisi long dilikuidasi hanya dalam periode 24 jam pada tanggal 2 April.
Faktor Keempat: Volume Perdagangan yang Menurun
Tidak hanya itu, volume perdagangan Bitcoin juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari puncaknya pada 5 Maret, volume perdagangan turun lebih dari $30 miliar. Penjualan spot yang berkelanjutan turut menekan harga Bitcoin, menciptakan tekanan tambahan pada pasar.
Faktor Kelima: Tindakan Pemegang Jangka Pendek
Perlu dicatat bahwa tidak hanya faktor-faktor eksternal yang memengaruhi harga Bitcoin. Perilaku pemegang kripto juga memiliki dampak signifikan. Para pemegang jangka pendek mulai mengambil keuntungan, menyebabkan pasokan Bitcoin dari pemegang jangka pendek mencapai level tertinggi sejak Juli 2021. Hal ini menunjukkan bahwa ada tingkat ketidakpastian yang tinggi di kalangan investor.
Faktor Keenam: Faktor Makroekonomi dan Regulasi
Selain itu, kita tidak bisa mengabaikan faktor-faktor makroekonomi dan tindakan regulasi yang berpotensi memengaruhi harga Bitcoin. Dalam konteks ini, pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve dan perkembangan regulasi di berbagai negara dapat memainkan peran penting dalam menentukan arah pasar kripto.
Prospek Jangka Panjang
Meskipun kondisi pasar saat ini mungkin menimbulkan kekhawatiran, prospek jangka panjang untuk Bitcoin tetap cerah. Banyak peserta pasar masih yakin bahwa harga Bitcoin akan pulih, terutama seiring dengan semakin banyaknya institusi keuangan yang mulai menerima Bitcoin sebagai aset investasi.
Dengan demikian, sementara kita mungkin menyaksikan volatilitas dan penurunan harga dalam jangka pendek, penting untuk melihat gambaran besar dan memahami bahwa pasar kripto adalah arena yang dinamis dan selalu berubah. Sebagai investor, menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi imbal hasil adalah kuncinya. Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga Bitcoin, kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.